“Menyambut Hari Pendidikan Nasional, puluhan pelajar Indonesia dari berbagai kota di Inggris Raya berkumpul di Oxford untuk membahas isu yang sedang dihadapi pendidikan Indonesia dan merumuskan berbagai solusi jangka pendek, menengah dan panjang untuk penyelesaian masalah yang diangkat”
Oxford, 1 Mei 2017 – Di bawah langit yang cerah kota Oxford di Inggris, kota yang terkenal dengan Universitas Oxford tersebut menjadi tempat berkumpul berbagai penggiat dan pemerhati pendidikan Indonesia yang datang dari seluruh penjuru daerah di Inggris. Dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional, PPI Oxford bekerjasama dengan Indonesian Scholars Forum Pendidikan yang berada di bawah naungan Divisi Riset dan Kajian Strategis PPI UK, menyelenggarakan acara diskusi terarah membahas berbagai isu pendidikan Indonesia.
Acara yang dinamakan Sarasehan Pendidikan Indonesia, dibuka secara resmi oleh Sandoko Kosen selaku Ketua PPI Oxford dan Eric Daniel Tenda selaku Wakil Ketua PPI UK. Sekitar 40 pelajar dan praktisi pendidikan Indonesia di Inggris turut berpartisipasi dalam sarasehan ini. Berbeda dari format acara seminar biasanya, acara sarasehan ini berfokus kepada diskusi terarah yang mengupas permasalahan pendidikan yang berhubungan dengan 5 aspek pendidikan Indonesia: literasi, pendidikan bahasa, pendidikan tinggi, pendidikan kejuruan, pendidikan inklusif.
Selama 2 jam, para peserta yang sudah dibagi berdasarkan keahlian, pengalaman kerja dan riset mengeksplorasi permasalahan yang ada dan mencari strategi jangka pendek, menengah dan panjang untuk mengatasi berbagai isu yang ada. Para peserta yang sedang menempuh studi S2 dan S3 ini terlihat sangat antusias dalam mengikuti diskusi ini.
Tracey Yani Harjatanaya, koordinator ISF Pendidikan PPI UK dan project manager acara Sarasehan Pendidikan ini mengatakan tujuan diselenggarakannya acara ini adalah agar para penggiat dan pemerhati pendidikan ini dapat saling bertukar ilmu, memperluas perspektif dan jaringan mereka sehingga dapat berkolaborasi di kemudian hari.
“Harapannya acara seperti ini dapat membuka kesempatan kolaborasi antar generasi muda Indonesia. Terlalu sering kita dipersiapkan untuk saling berkompetisi tetapi lupa didorong untuk berkolaborasi. Walaupun tidak berada di Indonesia saat ini, kami berharap bisa tetap berkontribusi bersama-sama untuk kemajuan pendidikan Indonesia”, sambung Tracey yang merupakan mahasiswi S3 dari Departemen Pendidikan, University of Oxford dan penerima beasiswa LPDP ini.
Acara ini diakhiri dengan tur kota Oxford dan makan malam ala film Harry Potter di dining hall Trinity College, University of Oxford.
Media Coverage: